Hujan Deras Disertai Angin Kencang Picu Longsor dan Banjir di Kebumen, Dua Korban Meninggal
Kebumen, DI Yogyakarta – Bencana alam kembali melanda Kabupaten Kebumen setelah hujan lebat disertai angin kencang mengguyur kawasan tersebut pada Sabtu (9/11/2024). Cuaca ekstrem yang terjadi sejak pukul 18.30 WIB memicu longsor, banjir, dan kerusakan infrastruktur di beberapa kecamatan. Berdasarkan keterangan dari Humas BPBD Kebumen, Heri Purwanto, hujan deras dan angin ini menyebabkan bencana longsor di tujuh titik yang tersebar di enam kecamatan, salah satunya adalah Desa Giripurno, Kecamatan Karanganyar. Di desa ini, satu rumah warga rusak berat dan empat orang mengalami luka ringan.
Tak hanya longsor, angin kencang menyebabkan kerusakan di 11 titik di delapan kecamatan lain, termasuk pohon-pohon tumbang yang memutus akses jalan di sejumlah desa, seperti di Desa Bagung, Kecamatan Prembun, dan Desa Weton Wetan, Kecamatan Puring. Akibat bencana ini, dua orang warga, NN (27) dan MA (6), tewas tertimbun tanah di Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan. Tiga korban lain mengalami luka ringan dan saat ini menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah Sruweng.
Tim BPBD Kebumen bersama beberapa instansi terkait segera turun tangan melakukan evakuasi, membersihkan lokasi terdampak, dan mengatur akses jalan yang terhambat. “Tim Pusdalops PB BPBD Kebumen telah mengoordinasikan langkah tanggap darurat di lapangan untuk menangani dampak kerusakan di berbagai titik tersebut,” ungkap Heri. Ia juga mengimbau warga Kebumen untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan masih bisa berlanjut serta mematuhi arahan petugas demi keselamatan bersama.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan di tengah kondisi yang rawan bencana, First Response Indonesia turut siap memberikan pelatihan dan penanggulangan bencana bagi masyarakat di daerah-daerah terdampak. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman warga tentang prosedur darurat, membantu mereka mempersiapkan diri, serta mempercepat pemulihan di wilayah yang berisiko tinggi mengalami bencana.