Desa di Kupang Dilanda Puting Beliung: 10 Rumah Warga Terkena Dampak

First Response Indonesia – Angin puting beliung menerjang Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin, 21 Oktober 2024, sekitar pukul 16.00 WITA. Angin kencang yang datang tiba-tiba ini menyebabkan kerusakan pada 10 rumah di RT 11, RW 06, Dusun 3, Desa Manubelon. Bencana alam ini membuat warga sekitar trauma, mengingat kejadian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di daerah tersebut. “Kejadiannya tiba-tiba setelah hujan reda. Warga yang terdampak merasa sangat terpukul dan trauma karena angin puting beliung ini baru pertama kali terjadi di sini,” ujar Kepala Desa Manubelon, Antonius Tak, Selasa (22/10/2024). Antonius menambahkan bahwa dari total 10 rumah yang rusak, tiga di antaranya mengalami kerusakan berat dan tidak bisa dihuni, sementara tujuh rumah lainnya mengalami kerusakan sedang. “Tiga kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak berat sekarang mengungsi sementara di dapur rumah mereka, karena mereka tidak memiliki tempat lain untuk tinggal,” jelas Antonius.

Saat ini, pemerintah desa bersama warga masih melakukan pendataan terhadap kerusakan yang terjadi, serta mencari solusi untuk tempat tinggal sementara bagi para korban. Pemerintah Desa Manubelon juga sudah mengajukan laporan resmi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang agar segera mendapatkan bantuan logistik dan material bangunan yang dibutuhkan oleh warga yang terdampak. Pasokan bantuan logistik darurat, seperti makanan, pakaian, dan tenda, sangat dibutuhkan, terutama untuk tiga keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan parah.

Desa di Kupang Dilanda Puting BeliungDi tengah kesulitan ini, First Response Indonesia menyatakan kesiapannya untuk membantu warga yang terdampak dengan memberikan pelatihan penanggulangan bencana. Organisasi ini fokus pada pelatihan mitigasi bencana dan penanganan darurat, agar masyarakat lebih siap dalam menghadapi situasi-situasi kritis seperti angin puting beliung. “Kami siap memberikan pelatihan tanggap darurat kepada warga terdampak di wilayah Kupang, sehingga mereka dapat lebih siap dalam menghadapi bencana alam yang tak terduga,” kata perwakilan First Response Indonesia. Pelatihan yang akan diberikan meliputi langkah-langkah penyelamatan diri saat terjadi bencana, cara berlindung yang aman, dan bagaimana mempersiapkan diri untuk kondisi darurat di masa depan. First Response Indonesia juga akan memberikan bimbingan kepada masyarakat mengenai strategi mitigasi untuk mengurangi dampak kerusakan akibat bencana alam. Mereka juga menyediakan dukungan logistik berupa peralatan dasar dan tenda darurat yang akan sangat membantu dalam pemulihan sementara bagi korban yang kehilangan tempat tinggal.Kehadiran First Response Indonesia di lapangan merupakan wujud nyata komitmen mereka untuk mendukung daerah-daerah yang membutuhkan bantuan penanganan bencana. Organisasi ini siap bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat untuk membangun sistem mitigasi yang lebih baik, demi melindungi warga dari risiko-risiko bencana alam yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Source: detik & kupangberita.com