Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, 10 Warga Tewas
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (3/11) malam hingga Senin dini hari, menewaskan 10 warga dan menghancurkan rumah-rumah di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang. Letusan ini mengeluarkan material berbahaya seperti pasir, kerikil, dan lahar panas, menyebabkan kehancuran dan melukai beberapa warga. Sembilan korban telah berhasil dievakuasi, sementara satu orang masih terjebak di reruntuhan.
“Kami mendengar suara gemuruh, petir, dan angin yang membawa batu api sekitar tengah malam,” kata Aril Witin, salah satu penghuni Asrama Seminari Hokeng yang terdampak. Kepanikan melanda warga, dengan lahar panas merusak atap seminari dan membakar barang-barang di dalamnya.
Pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat hingga 31 Desember 2024, dengan fokus pada pencarian korban serta pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi. Data dari BPBD menunjukkan bahwa 2.734 kepala keluarga atau sekitar 10.295 jiwa terdampak erupsi ini, terutama di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura. Sebagian besar warga kini sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Di tengah situasi krisis ini, First Response Indonesia siap mendukung penanganan bencana dengan memberikan pelatihan kesiapsiagaan dan bantuan penanggulangan bencana di daerah terdampak. Inisiatif ini bertujuan untuk membantu masyarakat menghadapi kondisi darurat dan meningkatkan kesiapan di masa mendatang.