Bencana di Jawa Barat: Rumah Roboh di Garut dan Tebing Ambruk di Sumedang

First Response Indonesia – Pada Rabu (25/9/2024), Provinsi Jawa Barat kembali diterpa bencana alam setelah hujan deras mengguyur sejumlah wilayah. Insiden terjadi di Garut dan Sumedang, mengakibatkan kerusakan rumah dan korban luka. Di Garut, rumah milik Bambang di Kampung Sukamerang, Kecamatan Kersamanah, ambruk saat hujan deras. Robohnya rumah ini terekam dalam video yang diambil warga sekitar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, karena Bambang dan keluarganya telah keluar dari rumah sebelum kejadian. Meski demikian, kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Menurut Tubagus Agus Sofyan, Kepala Bidang SDM Satpol PP Garut, konstruksi bangunan rumah diduga sudah rapuh, sehingga tidak mampu menahan derasnya hujan.

Di tempat lain, rumah milik Ade Yana di Dusun Galemo, Desa Cilengkrang, Kecamatan Wado, Sumedang, tertimpa longsoran tebing yang ambruk akibat hujan. Material bebatuan dari Tembok Penahan Tanah (TPT) setinggi 3 meter menimpa dua kamar di rumah Ade. Saat kejadian, salah satu anak Ade tertimpa material hingga setengah badannya tertimbun. Untungnya, sang anak hanya mengalami luka ringan di kaki dan kepala, dan segera dapat kembali beraktivitas. Akibat bencana ini, Ade dan keluarganya mengalami kerugian lebih dari Rp 5 juta dan terpaksa mengungsi ke rumah orang tua mereka. Ade berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah yang rusak parah.

Dalam merespons kejadian ini, BPBD Sumedang melakukan assessment di lokasi dan mengonfirmasi bahwa hujan deras menjadi penyebab utama ambruknya tebing. Selain itu, BPBD mengimbau warga Sumedang untuk tetap waspada, terutama di masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan, yang kerap kali meningkatkan risiko bencana seperti tanah longsor.

Tidak hanya pemerintah daerah yang sigap, First Response Indonesia, sebuah lembaga kemanusiaan yang fokus pada penanggulangan bencana, juga siap turun tangan. Mereka menawarkan bantuan berupa pelatihan dan penanganan bencana kepada masyarakat di daerah-daerah rawan, seperti Garut dan Sumedang. Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat bencana. First Response Indonesia berkomitmen untuk membantu masyarakat agar memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi bencana alam. Pelatihan-pelatihan yang diberikan meliputi cara evakuasi cepat, penggunaan alat-alat keselamatan, hingga teknik bertahan hidup dalam kondisi darurat. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih tanggap dan siap saat bencana datang, sehingga risiko korban jiwa dan kerugian materi dapat diminimalisir.

Ke depan, kerjasama antara pemerintah, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas daerah-daerah rawan bencana. Edukasi, penanganan darurat, dan pembangunan infrastruktur yang kuat menjadi langkah-langkah penting untuk mengurangi dampak bencana alam yang mungkin terjadi di masa mendatang. Dengan adanya program pelatihan dari First Response Indonesia serta respons cepat dari BPBD, diharapkan kesiapsiagaan masyarakat akan semakin baik. Selain itu, pemerintah dan lembaga kemanusiaan diharapkan terus bekerja sama untuk meminimalisir dampak bencana yang kerap kali menerpa wilayah rawan di Jawa Barat dan sekitarnya.