Hujan Disertai Angin Kencang di Sleman: Baliho hingga Rumah Ambruk, First Response Indonesia Siap Membantu

First Response Indonesia – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Sleman, Yogyakarta pada 14 Oktober 2024, menyebabkan kerusakan yang cukup parah di beberapa lokasi. Sejumlah baliho besar di sepanjang jalan utama roboh, dan beberapa rumah warga ambruk akibat terjangan angin yang sangat kuat. Peristiwa ini menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di bangunan yang kurang kokoh.

Hujan Disertai Angin Kencang di Sleman: Baliho hingga Rumah Ambruk, First Response Indonesia Siap MembantuSelain itu, pohon-pohon tumbang turut memperparah situasi, menutup akses jalan dan membahayakan pengendara. Meskipun tidak ada laporan korban jiwa, beberapa keluarga terpaksa mengungsi karena rumah mereka tidak lagi aman dihuni. Tim evakuasi segera bergerak untuk membersihkan puing-puing dan membuka akses jalan yang tertutup. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa cuaca ekstrem seperti ini masih mungkin berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Warga diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, First Response Indonesia hadir untuk memberikan bantuan dan pelatihan tanggap bencana bagi masyarakat di wilayah-wilayah terdampak. Sebagai organisasi yang fokus pada penanggulangan bencana, First Response Indonesia siap memberikan pelatihan mitigasi bencana dan bantuan langsung untuk mengantisipasi serta mengatasi dampak dari bencana alam. Pelatihan ini meliputi tindakan evakuasi yang tepat, cara mengamankan diri dan keluarga, serta langkah-langkah menghadapi kondisi darurat.

Dengan kehadiran First Response Indonesia, diharapkan masyarakat Sleman dan daerah lainnya dapat lebih siap menghadapi potensi bencana serupa di masa depan. Pelatihan dan bantuan yang diberikan akan membantu memperkuat ketahanan masyarakat dan mengurangi dampak dari bencana alam yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.

 

Source : detik